TERAPI MUROTAL AL-QUR’AN
UNTUK
MENURUNKAN STRESS
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Al Quran adalah kitab Allah yang diturunkan melaui Malaikat Jibril, sebagai petunjuk kehidupan di
dunia dan akhirat, karena skenario kehidupan manusia telah tertera didalam
kitab Al-Qur’an. Disamping segala pertanyaan kehidupan yang jawabannya
terdapat dalam Al-Qur’an. Keutuhan Al-Quran berbicara tentang khidupan, telah banyak dibuktikan oleh banyaknya
penelitian baik penelitian secara terstruktur maupun tidak struktur, disamping
manusia yang telah diberikan petunjuk-Nya akan sangat mudah untuk mempercayai
kebenaran yang tertulis maupun secara pengalaman spiritual yang didapatkannya
sehingga semakin bertambahlah keimanan seseorang terhadap Allah. Bisa
dikatakan bahwa kehidupan manusia tidak akan semulus, karena Allah
merncanakan skenario kehidupan manusia dengan seideal-idealnya, yakni dengan
bentuk dinamika seadil-adilnya. Karena apa yang menurut manusia kurang baik, belum
tentu menurut Allah juga baik. Oleh karena itu Allah mengajarkan banyak
pelajaran kehidupan yang tertera didalam isi Al-Qur’an dan segala permasalahan yang ada didalamnya dan memiliki jawaban didalamnya, baik permasalahan sosial, ekonimi, politik, fisik, psikis
dan lain-lain. Maka dalam tulisan ini akan menjawab permsalahan fisik dan psikis yang akan dipaparakan
dalam bentuk terapi praktis pengobatan penyakit fisik dan psikis.
Terapi pembacaan Al-Qur’an ternyata juga dapat membantu
proses penyembuhan. Terapi pembacaan Al-Qur’an yang diperdengarkan di rumah
sakit ternyata bisa mengurangi kecemasan dan mempercepat penyembuhan. Itulah
sebabnya terapi religi telah banyak dimanfaatkan untuk mendukung percepatan
pengobatan di rumah sakit di negara-negara maju. Terapi religi dapat
mempercepat penyembuhan, hal ini telah dibuktikan oleh berbagai ahli seperti
yang telah dilakukan Ahmad al Khadi, direktur utama Islamic Medicine
Institute for Education and Research di Florida, Amerika Serikat.
Dalam konferensi tahunan ke XVII Ikatan Dokter Amerika, wilayah Missuori AS,
Ahmad Al-Qadhi melakukan presentasi tentang hasil penelitiannya dengan tema
pengaruh Al-Quran pada manusia dalam perspektif fisiologi dan psikologi. Hasil
penelitian tersebut menunjukan hasil positif bahwa mendengarkan ayat suci
Al-Quran memiliki pengaruh yang signifikan dalam menurunkan ketegangan urat
saraf reflektif dan hasil ini tercatat dan terukur secara kuantitatif dan
kualitatif oleh sebuah alat berbasis komputer (Remolda, 2009).
Adapun pengaruh terapi pembacaan Al-Quran berupa adanya
perubahan perubahan arus listrik di otot, perubahan sirkulasi darah,
perubahan detak jantung, dan kadar darah pada kulit. Perubahan tersebut
menunjukkan adanya relaksasi atau penurunan ketegangan urat saraf reflektif
yang mengakibatkan terjadinya pelonggaran pembuluh nadi dan penambahan kadar
darah dalam kulit, diiringi dengan penurunan frekuensi detak jantung. Terapi
musik dan terapi murotal ini bekerja pada otak, dimana ketika didorong oleh
rangsangan dari luar (terapi musik dan Al-Quran), maka otak akan memproduksi
zat kimia yang disebut neuropeptide. Molekul ini akan menyangkutkan
ke dalam reseptor-reseptor mereka yang ada di dalam tubuh dan akan memberikan
umpan balik berupa kenikmatan atau kenyamanan (O’Riordon, 2002).
Potter & Perry (2006) mengatakan bahwa waktu yang
dibutuhkan dalam auditoris therapy (terapi pendengaran) supaya
dapat memberikan efek terapeutik adalah minimal selama 10 menit. Surat
Ar-Rahmaan terdiri atas 78 ayat. Semua ayat dalam surat Ar-Rahman merupakan
Surat Makiyyah yang mempunyai karakter ayat pendek sehingga ayat ini nyaman
didengarkan dan dapat menimbulkan efek relaksasi bagi pendengar yang masih awam
sekalipun.
Al-Biqa’i, pakar tafsir yang mengarahkan perhatiannya
kepada hubungan antara ayat dan surat-surat Al-Qur’an, berpendapat bahwa tema
utama surat ini adalah pembuktian tentang apa yang diuraikan pada akhir surat
Al-Qamar yang lalu, yaitu tentang keagungan kuasa Allah, kesempurnaan
pengaturan- Nya serta keluasan rahmat-Nya yaitu dengan memberikan nikmat yang
tak terhingga baik di dunia maupun di akhirat termasuk nikmat yang utama yaitu
nikmat kesehatan. Dengan demikian Al-Biqa’i menyimpulkan tujuan utama surat ini
adalah menetapkan bahwa Allah SWT menyandang sifat rahman yang tercurah kepada
semua tanpa terkecuali (Shihab, 2002).
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan di atas
maka rumusan masalah dalam makalah ini adalah : apakah terapi murotal Al-Qur’an
dapat dapat digunakan secara efektif.
C. Tujuan
Tujuan
dari penyusunan makalah ini adalah untuk memberikan gambaran bahwa terapi
murotal Al-qur’an dapat digunakan secara efektif sebagai sebuah terapi psikis.
D. Manfaat
Pada makalah ini terdapat beberapa manfaat, anatara lain
:
1. * Memberikan
pengetahuan bagi masyarakat maupun kalangan umum mengenai terapi murotal
Al-Qur’an
2. *Memberikan manfaat bagi
pembaca yang menggunakan atau mempraktekkan terapi murotal Al-Qur’an ini.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kandungan bacaan Al-qur’an
Al-Quran ditinjau dari segi kebahasaan, berasal dari bahasa arab yang berarti "bacaan" atau
"sesuatu yang dibaca berulang-ulang". Kata Al-Qur’an adalah bentuk
kata benda (masdar) dari kata kerja qara'a yang artinya
membaca. Konsep pemakaian kata ini dapat juga dijumpai pada salah satu surat
Al-Qur'an sendiri yakni pada ayat 17 dan 18 Surah Al-Qiyamah yang artinya: “Sesungguhnya
mengumpulkan Al-Qur’an (di dalam dadamu) dan (menetapkan) bacaannya (pada
lidahmu) itu adalah tanggungan Kami”. Dr. Subhi Al Salih mendefinisikan Al-Qur'an sebagai
berikut: “Kalam Allah SWT yang merupakan mukjizat yang diturunkan kepada Nabi Muhammad
SAW dan ditulis di mushaf serta diriwayatkan dengan mutawatir, membacanya termasuk ibadah”.
Adapun Muhammad Ali ash-Shabuni mendefinisikan Al-Qur'an
sebagai berikut: "Al-Qur'an adalah firman Allah yang tiada
tandingannya, diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW penutup para Nabi dan Rasul, dengan perantaraan Malaikat Jibril a.s. dan ditulis pada mushaf-mushaf
yang kemudian disampaikan kepada kita secara mutawatir, serta membaca dan mempelajarinya merupakan ibadah, yang dimulai dengan surat Al-Fatihah dan ditutup dengan surat An-Nas". [1] Kami
telah membacakannya, hendaklah kamu ikuti {amalkan} bacaannya”.(75:17-75:18),
Membaca Al-Qur’an mendatangkan rahmat Allah Ta’ala “Sesungguhnya orang-orang yg selalu membaca
Kitabullah dan mendirikan shalat serta menafkahkan sebagian rizqinya yg telah
kami anugerahkan kepadanya secara diam-diam dan terang-terangan mereka
mengharapkan suatu perniagaan yg tiada merugi agar Allah menyempurnakan kepada
mereka pahala mereka dan menambah kepada mereka dari karuniaNya Sesungguhnya
Allah Maha pengampun lagi Maha mensyukuri“. . Sebagian ulama berpendapat bahwa membaca Al-Qur’an
itu lbh utama dari pada membaca tasbih tahlil dan dzikir-dzikir lainnya.
Perumpamaan mukmin yg membaca Al-Qur’an. Sabda Nabi
Shallallahu ‘Alaihi Wasallam “Perumpamaan seorang mukmin yg membaca
Al-Qur’an ialah ibarat buah utrujjah baunya harum dan enak rasanya sedangkan
perumpamaan orang mukmin yg tidak membaca Al-Qur’an adl ibarat buah kurma tidak
berbau tapi manis rasanya. Adapun perumpamaan orang munafik yg membaca
Al-Qur’an ialah bagaikan wewangian baunya harum tapi pahit rasanya sedangkan
perumpamaan orang munafik yg tidak membca Al-Qur’an adl bagaikan buah hanzolah tidak
berbau lagi pahit rasanya“.
Pahala membaca Al-Qur’an. Rasul Shallallahu ‘Alaihi
Wasallam bersabda “Barangsiapa membaca satu huruf dari Al-Qur’an dihitung
untuknya satu kebaikan dan pahala satu kebaikan adl sepuluh kali lipat. Aku
tidak mengatakan “Aliif laam miim” itu satu huruf melainkan Aliif satu huruf
Laam satu huruf dan Miim adl satu huruf“.
Al-Qur’an menentukan tinggi atau rendahnya tempat di
surga bagi pembacanya. Sabda Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam “Nanti akan
dikatakan kepada pembaca Al-Qur’an “Bacalah dan naiklah bacalah ia dgn tartil
seperti kamu mentartilkan bacaannya sewaktu di dunia. Sesungguhnya tempatmu itu
adl berdasarkan ayat terakhir yg kamu baca“.
Al-Qur’an akan memberi syafa’at kepada pembacanya besok
di akherat Rasul Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda “Bacalah selalu
Al-Qur’an sesungguhnya ia akan datang pada hari kiamat nanti utk memberi syafa’at kepada para
pembacanya“. Balasan di akherat bagi orang tua yg anaknya selalu membaca dan
mengamalkan Al-Qur’an Rasul Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda “Barangsiapa
selalu membaca Al-Qur’an dan mengamalkannya niscaya Allah akan memakaikan
mahkota kepada kedua orang tuanya besok di hari kiamat yg mana cahaya mahkota
tersebut lbh indah dari cahaya matahari yg menyinari rumah-rumah dunia. Maka
apakah gerangan balasan pahala yg akan dianugerahkan kepada orang yg membaca
dan mengamalkan Al-Qur’an itu sendiri?”.
Membaca Al-Qur’an secara kontinyu adalah termasuk dambaan
tiap muslim Oleh karena itu mereka yg tidak sempat atau tidak mampu untuk
melakukannya akan merasa iri dengan yg lainnya dan inilah iri hati yg
dibenarkan agama. Dalam sebuah hadits shahih Rasul Shallallahu ‘Alaihi Wasallam
bersabda “Tidak diperbolehkan iri hati kecuali terhadap dua hal yakni Kepada
seseorang yg dianugerahi Allah Al-Qur’an yg selalu ia lakukan siang dan malam
dan kepada seseorang yg diberi Allah harta kekayaan yg selalu menafkahkannya
siang dan malam“.
Membaca Al-Qur’an akan mendatangkan ketenteraman
ketenangan kedamaian dan rahmat Allah akan selalu menyertainya Rasul
Shalllalllahu ‘Alaihi Wasallam telah bersabda “Jika ada sekelompok orang yg
berkumpul di salah satu rumah Allah utk membaca dan mempelajari kitabullah maka
akan turun kepada mereka ketentraman kedamaian dan dan mereka akan diliputi
oleh rahmat serta dikelilingi oleh para malaikat. Dan Allah selalu menyebut
mereka di kalangan penduduk langit“.
B. Terapi Murotal
1. Pengantar
Murotal Al-Qur’an
Baik dari Al-Quran maupun Hadits telah di informasukan berdasarkan
ijtihad dari Nabi dan para Ulama mengeni khasiat atau manfaat masing-masing ayat
Al Qur’an, namun perlu ditegaskan kembali bahwa iman kepada Allah dan iman
kepada ayat-ayat-Nya serta kesabaran dan keikhlasan adalah bagian terpenting
bagi kesembuhan. Yakin terhadap kekuatan Al Quran dan kebesaran Allah yang akan
mengabulkan setiap doa yang kita tidak mengetahui kapan doa itu dikabulkan
sesuai kehendak-Nya.
Penyakit yang bisa disembuhkan oleh Al Qur’an adalah
berbagai macam penyakit ketika ayat-Nya mengenai pada bagian sel yang sakit,
maka sel-sel akan menjadi lebih kuat melawan penyakit dengan izin Allah. Bisa
dikatakan bahwa Al Qur’an mengandung obat segala penyakit baik penyakit
psikologi smaupun penyakit biologis, sihir, gangguan jin maupun penyakit
lainnya. Karena keyakinan yang benar sepaoh dari obat penyakit.
2.
Cara
membacakan Al Qur’an kepada orang yang sakit
Perlu diketahui bahwa yang paling berpengaruh membaca Al-Qur’an pada saat sakit adalah kita sendiri, karena
berdasarkan penelitian terakhir bahwa suara orang sakit sendirilah yang paling
berpengaruh terhadap penyakitnya, inilah yang disebut Ruqyah Dzatiyah.
Jika tidak memungkinkan untuk membaca Al Quran, yang membaca berusaha untuk
memusatkan diri dan membayangkan serta yakin penyakitnya kan sembuh berkat
ayat-ayat yang dibacanya. Disamping bacaannya harus keras sehingga yang sakit bisa mendengarkannya secara khusyu.
3. Waktu
terbaik untuk membaca
Tidak ada waktu khusus dalam praktek terapi lantunan Al-Qur’an, kapan dan dengan posisi apapun bisa, bacalah secara
rutin sebelum tidur dan bangun tidur, dan bacalah ayat yang dianggap sesuai
dengan penyakit yang dialami dan ulang-ulangilah.
4. Kiat
Terapi Lantunan Al Qur’an
Dalam praktek terapi morotal Al-Qur’an, sebaiknya dan dianjurkan untuk seseorang yang
sedang terkena penyakit dengan membaca dan mendengar lantunan ayat yakni dengan
mentadaburi Al Quran mengenal makna ayat-ayat Al-Qur’an. Agar pengobatan
lebih efektif maka dengarkanlah lantunan ayat Al-Qur’an penghantar tidur
sehingga yang sakit tertidur biarlah lantunan ayat tersebut dibunyikan untuk
menemani tidurnya. Karena otak tetap bekerja dan merespon terhadap suara AL
Qur’an seaklipun individu tersebut tertidur.
5. Terdapat ayat-ayat yang dapat menyembuhkan
berbagai penyakit
a. 1. Surat
Al Fatihah sebanyak tujuh kali
Disebabkan karena alfitahah sebagai surat
teragung dan memiliki rahasia-rahasianya. Mengapa harus dibaca tujuh kali
karena Allah menyebut surat Al-Fatihah dengan as-sab’al matsani (tujuh
ayat yang diulang).
b. 2. Ayat
Qursyi
Ayat
Qursyi sebagai ayat teragung dalam Al Qur’an disamping penting bagi pengobatan,
salah satu faidahnya adalah menjaga pembacanya dari keburukan dan kejahatan.
3. Membaca
surat Al Ikhlas
Sebagaimana
pemberitahuan dari Rasulallah bahwa surat Al Ikhlas sebanding dengan sepertiga
Al Qur’an, karena didalamnya terdapat makna ketauhidan yang hanya Allah
segalanya.
d. 4. Membaca dua surat terakhir dalam Al Qur’an yang berarti
meminta perlindungan dari gangguan penyakit dan gangguan bahaya lainnya.
e. Terdapat beberapa ayat-ayat yang cocok dengan
penyakit-penyakit tertentu
C.
Langkah-langkah Terapi Murotal Al-Qur’an
Dari pengantar pembahasan diatas maka dibawah
ini akan menjelaskan tentang langkah-langkah dalam terapi murotal Al-Qur’an
bagi kondisi sakit fisik maupun psikis, sebagai berikut :
1. Assesmen
Melakukan
observasi secara objektif baik berdasarkan latar belakang maupun yang sedang
dirasakan terhadap penyakit yang di derita individu.
2. Analisis
Menarik
kesimpulan dari penyakit yang diderita dan pengamatan terhadap ayat Al-Qur’an
yang sesuai dengan penyakitnya tersebut.
3. Rencana
perlakuan
Sebelum
keranah praktik individu tersebut diyakinkan terlebih dahulu tentang kebesaran
dan keajaiban Al-Qur’an yang Agung, sehingga terdapat unsur ketauhidan yang
muncul dari individu, maka akan memudahkan penyembuhan atas izin Allah. Lalu
lantunan ayat sesuai dengan penyakitnya senantiasa dibaca dan di dengar satiap
waktu, bahkan saat tertidur.
4. Pencatatan
Dari
awal perlakuan sampai akhir harus ada catatan untuk melihat perubahan dari
pasien melihat perkembangan atau penurunan pasien.
5. Evaluasi
Menyiapkan
kesimpulan dari proses terapi dan lakukan secara bertahap tapi berulang untuk
menguatkan dan membentuk perubahan pada pasien.
D. Hal-hal yang Harus Diperhatikan
Dalam pelaksanaan terapi murotal Al-Qur’an.
Dalam pelaksanaan terapi berpikir positif harus melihat dan memperhatikan
beberapa hal sebagai berikut:
- Melihat kondisi pasien
- Sebelum diterapi berikan kenyamanan dan ketenangan pada pasien
- Tempat untuk terapi harus nyaman dan penuh ketenangan
- Melakukan pendekatan yang sesuai.
BAB III
KESIMPULAN
Alquran merupakan pusat dari segalanya dalam umat islam. Tuntunan dan pedoman umat islam dalam menjalani segala kehidupan yang telah diatur oleh Alloh SWT .Dengan berpedoman terhadap Alquran segala permasalahan dapat teratasi, salah satunya adalah stress. Sebagai muslim yang taat terhadap perintah Alloh SWT wajib menjadikan Murotal Alquran sebagai hal yang utama ketika pengobatan ilmiah dengan dokter dan obat-obatan dilakukan. Artinya Keduanya saling melengkapi. Ikhtiar dan doa.
Untuk memudahkan mendapatkan Murotal Quran dengan cara melakukan pembelian online yang terdapat pada beberapa market place seperti tokopedia, berniaga, lazada ataupun FJB. Hal ini tentu didukung dengan jasa kurir yang sudah terpercaya dan memiliki saluran distribusi terbesar di Indonesia yaitu PT Pos Indonesia. Berikut link terkait PT Pos Indonesia:
DAFTAR PUSTAKA
Sugiarto, Aris (2007) Faktor-Faktor
Risiko Hipertensi Grade II Pada Masyarakat. (Tesis) Universitas
Diponegoro
Jafar, Nurhaedar (2010) Hipertensi. Universitas
Hasanudin Makasar
Setyawati, Rr (2010) Diktat Ajar
Psikologi Eksperimen. Fakultas Psikologi UMP: Purwokerto
http://mitraumah-ika.blogspot.com/2015/03/modul-terapi-lantunan-al-quran-untuk.html (diakses tanggal 11 april 2015)
Azwar, Saifudin (2014) Metodologi
Penelitian. Pustaka Pelajar: Yogyakarta
Senuati, Liche., Yulianto, Aries., Setiadi,
Bernadette, N., (2015) Psikologi Eksperimen. PT. Indeks: Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar