Sabtu, 04 Februari 2017

TERAPI MUROTAL AL-QUR’AN UNTUK MENURUNKAN STRESS

TERAPI MUROTAL AL-QUR’AN
UNTUK MENURUNKAN STRESS


BAB I
PENDAHULUAN
A.           Latar Belakang
Al Quran adalah kitab Allah yang diturunkan melaui Malaikat Jibril, sebagai petunjuk kehidupan di dunia dan akhirat, karena skenario kehidupan manusia telah tertera didalam kitab Al-Qur’an. Disamping segala pertanyaan kehidupan yang jawabannya terdapat dalam Al-Qur’an. Keutuhan Al-Quran berbicara tentang khidupan, telah banyak dibuktikan oleh banyaknya penelitian baik penelitian secara terstruktur maupun tidak struktur, disamping manusia yang telah diberikan petunjuk-Nya akan sangat mudah untuk mempercayai kebenaran yang tertulis maupun secara pengalaman spiritual yang didapatkannya sehingga semakin bertambahlah keimanan seseorang terhadap Allah. Bisa dikatakan bahwa kehidupan manusia tidak akan semulus, karena Allah  merncanakan skenario kehidupan manusia dengan seideal-idealnya, yakni dengan bentuk dinamika seadil-adilnya. Karena apa yang menurut manusia kurang baik, belum tentu menurut Allah juga baik. Oleh karena itu Allah mengajarkan banyak pelajaran kehidupan yang tertera didalam isi Al-Qur’an dan segala permasalahan yang ada didalamnya dan memiliki jawaban didalamnya, baik permasalahan sosial, ekonimi, politik, fisik, psikis dan lain-lain. Maka dalam tulisan ini akan menjawab permsalahan fisik dan psikis yang akan dipaparakan dalam bentuk terapi praktis pengobatan penyakit fisik dan psikis.
Terapi pembacaan Al-Qur’an ternyata juga dapat membantu proses penyembuhan. Terapi pembacaan Al-Qur’an yang diperdengarkan di rumah sakit ternyata bisa mengurangi kecemasan dan mempercepat penyembuhan. Itulah sebabnya terapi religi telah banyak dimanfaatkan untuk mendukung percepatan pengobatan di rumah sakit di negara-negara maju. Terapi religi dapat mempercepat penyembuhan, hal ini telah dibuktikan oleh berbagai ahli seperti yang telah dilakukan Ahmad al Khadi, direktur utama Islamic Medicine Institute for Education and Research di Florida, Amerika Serikat. Dalam konferensi tahunan ke XVII Ikatan Dokter Amerika, wilayah Missuori AS, Ahmad Al-Qadhi melakukan presentasi tentang hasil penelitiannya dengan tema pengaruh Al-Quran pada manusia dalam perspektif fisiologi dan psikologi. Hasil penelitian tersebut menunjukan hasil positif bahwa mendengarkan ayat suci Al-Quran memiliki pengaruh yang signifikan dalam menurunkan ketegangan urat saraf reflektif dan hasil ini tercatat dan terukur secara kuantitatif dan kualitatif oleh sebuah alat berbasis komputer (Remolda, 2009).

Adapun pengaruh terapi pembacaan Al-Quran berupa adanya perubahan perubahan arus listrik di otot, perubahan sirkulasi darah, perubahan detak jantung, dan kadar darah pada kulit. Perubahan tersebut menunjukkan adanya relaksasi atau penurunan ketegangan urat saraf reflektif yang mengakibatkan terjadinya pelonggaran pembuluh nadi dan penambahan kadar darah dalam kulit, diiringi dengan penurunan frekuensi detak jantung. Terapi musik dan terapi murotal ini bekerja pada otak, dimana ketika didorong oleh rangsangan dari luar (terapi musik dan Al-Quran), maka otak akan memproduksi zat kimia yang disebut neuropeptide. Molekul ini akan menyangkutkan ke dalam reseptor-reseptor mereka yang ada di dalam tubuh dan akan memberikan umpan balik berupa kenikmatan atau kenyamanan (O’Riordon, 2002).
Potter & Perry (2006) mengatakan bahwa waktu yang dibutuhkan dalam auditoris therapy (terapi pendengaran) supaya dapat memberikan efek terapeutik adalah minimal selama 10 menit. Surat Ar-Rahmaan terdiri atas 78 ayat. Semua ayat dalam surat Ar-Rahman merupakan Surat Makiyyah yang mempunyai karakter ayat pendek sehingga ayat ini nyaman didengarkan dan dapat menimbulkan efek relaksasi bagi pendengar yang masih awam sekalipun.
Al-Biqa’i, pakar tafsir yang mengarahkan perhatiannya kepada hubungan antara ayat dan surat-surat Al-Qur’an, berpendapat bahwa tema utama surat ini adalah pembuktian tentang apa yang diuraikan pada akhir surat Al-Qamar yang lalu, yaitu tentang keagungan kuasa Allah, kesempurnaan pengaturan- Nya serta keluasan rahmat-Nya yaitu dengan memberikan nikmat yang tak terhingga baik di dunia maupun di akhirat termasuk nikmat yang utama yaitu nikmat kesehatan. Dengan demikian Al-Biqa’i menyimpulkan tujuan utama surat ini adalah menetapkan bahwa Allah SWT menyandang sifat rahman yang tercurah kepada semua tanpa terkecuali (Shihab, 2002).

B.            Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan di atas maka rumusan masalah dalam makalah ini adalah : apakah terapi murotal Al-Qur’an dapat dapat digunakan secara efektif.

C.           Tujuan
Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk memberikan gambaran bahwa terapi murotal Al-qur’an dapat digunakan secara efektif sebagai sebuah terapi psikis.

D.           Manfaat
Pada makalah ini terdapat beberapa manfaat, anatara lain :
1.             Memberikan pengetahuan bagi masyarakat maupun kalangan umum mengenai terapi murotal Al-Qur’an
2.            *Memberikan manfaat bagi pembaca yang menggunakan atau mempraktekkan terapi murotal Al-Qur’an ini.


BAB II
PEMBAHASAN

A.           Kandungan bacaan Al-qur’an
Al-Quran ditinjau dari segi kebahasaan, berasal dari bahasa arab yang berarti "bacaan" atau "sesuatu yang dibaca berulang-ulang". Kata Al-Qur’an adalah bentuk kata benda (masdar) dari kata kerja qara'a yang artinya membaca. Konsep pemakaian kata ini dapat juga dijumpai pada salah satu surat Al-Qur'an sendiri yakni pada ayat 17 dan 18 Surah Al-Qiyamah yang artinya: “Sesungguhnya mengumpulkan Al-Qur’an (di dalam dadamu) dan (menetapkan) bacaannya (pada lidahmu) itu adalah tanggungan KamiDr. Subhi Al Salih mendefinisikan Al-Qur'an sebagai berikut: “Kalam Allah SWT yang merupakan mukjizat yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW dan ditulis di mushaf serta diriwayatkan dengan mutawatir, membacanya termasuk ibadah”.
Adapun Muhammad Ali ash-Shabuni mendefinisikan Al-Qur'an sebagai berikut: "Al-Qur'an adalah firman Allah yang tiada tandingannya, diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW penutup para Nabi dan Rasul, dengan perantaraan Malaikat Jibril a.s. dan ditulis pada mushaf-mushaf yang kemudian disampaikan kepada kita secara mutawatir, serta membaca dan mempelajarinya merupakan ibadah, yang dimulai dengan surat Al-Fatihah dan ditutup dengan surat An-Nas". [1] Kami telah membacakannya, hendaklah kamu ikuti {amalkan} bacaannya”.(75:17-75:18),
Membaca Al-Qur’an mendatangkan rahmat Allah Ta’ala Sesungguhnya orang-orang yg selalu membaca Kitabullah dan mendirikan shalat serta menafkahkan sebagian rizqinya yg telah kami anugerahkan kepadanya secara diam-diam dan terang-terangan mereka mengharapkan suatu perniagaan yg tiada merugi agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan menambah kepada mereka dari karuniaNya Sesungguhnya Allah Maha pengampun lagi Maha mensyukuri“. . Sebagian ulama berpendapat bahwa membaca Al-Qur’an itu lbh utama dari pada membaca tasbih tahlil dan dzikir-dzikir lainnya.
Perumpamaan mukmin yg membaca Al-Qur’an. Sabda Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam “Perumpamaan seorang mukmin yg membaca Al-Qur’an ialah ibarat buah utrujjah baunya harum dan enak rasanya sedangkan perumpamaan orang mukmin yg tidak membaca Al-Qur’an adl ibarat buah kurma tidak berbau tapi manis rasanya. Adapun perumpamaan orang munafik yg membaca Al-Qur’an ialah bagaikan wewangian baunya harum tapi pahit rasanya sedangkan perumpamaan orang munafik yg tidak membca Al-Qur’an adl bagaikan buah hanzolah tidak berbau lagi pahit rasanya“.
Pahala membaca Al-Qur’an. Rasul Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda “Barangsiapa membaca satu huruf dari Al-Qur’an dihitung untuknya satu kebaikan dan pahala satu kebaikan adl sepuluh kali lipat. Aku tidak mengatakan “Aliif laam miim” itu satu huruf melainkan Aliif satu huruf Laam satu huruf dan Miim adl satu huruf“.
Al-Qur’an menentukan tinggi atau rendahnya tempat di surga bagi pembacanya. Sabda Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam “Nanti akan dikatakan kepada pembaca Al-Qur’an “Bacalah dan naiklah bacalah ia dgn tartil seperti kamu mentartilkan bacaannya sewaktu di dunia. Sesungguhnya tempatmu itu adl berdasarkan ayat terakhir yg kamu baca“.
Al-Qur’an akan memberi syafa’at kepada pembacanya besok di akherat Rasul Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda “Bacalah selalu Al-Qur’an sesungguhnya ia akan datang pada hari kiamat nanti utk memberi syafa’at kepada para pembacanya“. Balasan di akherat bagi orang tua yg anaknya selalu membaca dan mengamalkan Al-Qur’an Rasul Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda “Barangsiapa selalu membaca Al-Qur’an dan mengamalkannya niscaya Allah akan memakaikan mahkota kepada kedua orang tuanya besok di hari kiamat yg mana cahaya mahkota tersebut lbh indah dari cahaya matahari yg menyinari rumah-rumah dunia. Maka apakah gerangan balasan pahala yg akan dianugerahkan kepada orang yg membaca dan mengamalkan Al-Qur’an itu sendiri?”.
Membaca Al-Qur’an secara kontinyu adalah termasuk dambaan tiap muslim Oleh karena itu mereka yg tidak sempat atau tidak mampu untuk melakukannya akan merasa iri dengan yg lainnya dan inilah iri hati yg dibenarkan agama. Dalam sebuah hadits shahih Rasul Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda “Tidak diperbolehkan iri hati kecuali terhadap dua hal yakni Kepada seseorang yg dianugerahi Allah Al-Qur’an yg selalu ia lakukan siang dan malam dan kepada seseorang yg diberi Allah harta kekayaan yg selalu menafkahkannya siang dan malam“.
Membaca Al-Qur’an akan mendatangkan ketenteraman ketenangan kedamaian dan rahmat Allah akan selalu menyertainya Rasul Shalllalllahu ‘Alaihi Wasallam telah bersabda “Jika ada sekelompok orang yg berkumpul di salah satu rumah Allah utk membaca dan mempelajari kitabullah maka akan turun kepada mereka ketentraman kedamaian dan dan mereka akan diliputi oleh rahmat serta dikelilingi oleh para malaikat. Dan Allah selalu menyebut mereka di kalangan penduduk langit“.

B.      Terapi Murotal
1.             Pengantar Murotal Al-Qur’an
Baik dari Al-Quran maupun Hadits telah di informasukan berdasarkan ijtihad dari Nabi dan para Ulama mengeni khasiat atau manfaat masing-masing ayat Al Qur’an, namun perlu ditegaskan kembali bahwa iman kepada Allah dan iman kepada ayat-ayat-Nya serta kesabaran dan keikhlasan adalah bagian terpenting bagi kesembuhan. Yakin terhadap kekuatan Al Quran dan kebesaran Allah yang akan mengabulkan setiap doa yang kita tidak mengetahui kapan doa itu dikabulkan sesuai kehendak-Nya.
Penyakit yang bisa disembuhkan oleh Al Qur’an adalah berbagai macam penyakit ketika ayat-Nya mengenai pada bagian sel yang sakit, maka sel-sel akan menjadi lebih kuat melawan penyakit dengan izin Allah. Bisa dikatakan bahwa Al Qur’an mengandung obat segala penyakit baik penyakit psikologi smaupun penyakit biologis, sihir, gangguan jin maupun penyakit lainnya. Karena keyakinan yang benar sepaoh dari obat penyakit.
2.       Cara membacakan Al Qur’an kepada orang yang sakit
Perlu diketahui bahwa yang paling berpengaruh membaca Al-Qur’an pada saat sakit adalah kita sendiri, karena berdasarkan penelitian terakhir bahwa suara orang sakit sendirilah yang paling berpengaruh terhadap penyakitnya, inilah yang disebut Ruqyah Dzatiyah. Jika tidak memungkinkan untuk membaca Al Quran, yang membaca berusaha untuk memusatkan diri dan membayangkan serta yakin penyakitnya kan sembuh berkat ayat-ayat yang dibacanya. Disamping bacaannya harus keras sehingga yang sakit bisa mendengarkannya secara khusyu.
3.             Waktu terbaik untuk membaca
Tidak ada waktu khusus dalam praktek terapi lantunan Al-Quran, kapan dan dengan posisi apapun bisa, bacalah secara rutin sebelum tidur dan bangun tidur, dan bacalah ayat yang dianggap sesuai dengan penyakit yang dialami dan ulang-ulangilah.
4.             Kiat Terapi Lantunan Al Qur’an
Dalam praktek terapi morotal Al-Qur’an, sebaiknya dan dianjurkan untuk seseorang yang sedang terkena penyakit dengan membaca dan mendengar lantunan ayat yakni dengan mentadaburi Al Quran mengenal makna ayat-ayat Al-Qur’an. Agar pengobatan lebih efektif maka dengarkanlah lantunan ayat Al-Qur’an penghantar tidur sehingga yang sakit tertidur biarlah lantunan ayat tersebut dibunyikan untuk menemani tidurnya. Karena otak tetap bekerja dan merespon terhadap suara AL Qur’an seaklipun individu tersebut tertidur.
5.       Terdapat ayat-ayat yang dapat menyembuhkan berbagai penyakit
a.            1. Surat Al Fatihah sebanyak tujuh kali
         Disebabkan karena alfitahah sebagai surat teragung dan memiliki rahasia-rahasianya. Mengapa harus dibaca tujuh kali karena Allah menyebut surat Al-Fatihah dengan as-sab’al matsani (tujuh ayat yang diulang).
b.          2. Ayat Qursyi
Ayat Qursyi sebagai ayat teragung dalam Al Qur’an disamping penting bagi pengobatan, salah satu faidahnya adalah menjaga pembacanya dari keburukan dan kejahatan.
        3. Membaca surat Al Ikhlas
Sebagaimana pemberitahuan dari Rasulallah bahwa surat Al Ikhlas sebanding dengan sepertiga Al Qur’an, karena didalamnya terdapat makna ketauhidan yang hanya Allah segalanya.
d.    4. Membaca dua surat terakhir dalam Al Qur’an yang berarti meminta perlindungan dari gangguan penyakit dan gangguan bahaya lainnya.
e.       Terdapat beberapa ayat-ayat yang cocok dengan penyakit-penyakit tertentu

C.      Langkah-langkah Terapi Murotal Al-Qur’an
Dari pengantar pembahasan diatas maka dibawah ini akan menjelaskan tentang langkah-langkah dalam terapi murotal Al-Qur’an bagi kondisi sakit fisik maupun psikis, sebagai  berikut :
1.             Assesmen
Melakukan observasi secara objektif baik berdasarkan latar belakang maupun yang sedang dirasakan terhadap penyakit yang di derita individu.
2.             Analisis
Menarik kesimpulan dari penyakit yang diderita dan pengamatan terhadap ayat Al-Qur’an yang sesuai dengan penyakitnya tersebut.
3.             Rencana perlakuan
Sebelum keranah praktik individu tersebut diyakinkan terlebih dahulu tentang kebesaran dan keajaiban Al-Qur’an yang Agung, sehingga terdapat unsur ketauhidan yang muncul dari individu, maka akan memudahkan penyembuhan atas izin Allah. Lalu lantunan ayat sesuai dengan penyakitnya senantiasa dibaca dan di dengar satiap waktu, bahkan saat tertidur.
4.             Pencatatan
Dari awal perlakuan sampai akhir harus ada catatan untuk melihat perubahan dari pasien melihat perkembangan atau penurunan pasien.
5.             Evaluasi
Menyiapkan kesimpulan dari proses terapi dan lakukan secara bertahap tapi berulang untuk menguatkan dan membentuk perubahan pada pasien.

D.      Hal-hal yang Harus Diperhatikan
Dalam pelaksanaan terapi murotal Al-Qur’an. Dalam pelaksanaan terapi berpikir positif harus melihat dan memperhatikan beberapa hal sebagai berikut:
  •      Melihat kondisi pasien
  •           Sebelum diterapi berikan kenyamanan dan ketenangan pada pasien
  •           Tempat untuk terapi harus nyaman dan penuh ketenangan
  •           Melakukan pendekatan yang sesuai.


BAB III
KESIMPULAN

Alquran merupakan pusat dari segalanya dalam umat islam. Tuntunan dan pedoman umat islam dalam menjalani segala kehidupan yang telah diatur oleh Alloh SWT .Dengan berpedoman terhadap Alquran segala permasalahan dapat teratasi, salah satunya adalah stress. Sebagai muslim yang taat terhadap perintah Alloh SWT wajib menjadikan Murotal Alquran sebagai hal yang utama ketika pengobatan ilmiah dengan dokter dan obat-obatan dilakukan. Artinya Keduanya saling melengkapi. Ikhtiar dan doa.
Untuk memudahkan mendapatkan Murotal Quran dengan cara melakukan pembelian online yang terdapat pada beberapa market place seperti tokopedia, berniaga, lazada ataupun FJB. Hal ini tentu didukung dengan jasa kurir yang sudah terpercaya dan memiliki saluran distribusi terbesar di Indonesia yaitu PT Pos Indonesia. Berikut link terkait PT Pos Indonesia:


DAFTAR PUSTAKA

http://digilib.uinsby.ac.id/8084/4/bab%202.pdf  (diakses pada tanggal 11 april 2015)
Sugiarto, Aris (2007) Faktor-Faktor Risiko Hipertensi Grade II Pada Masyarakat. (Tesis) Universitas Diponegoro
Jafar, Nurhaedar (2010) Hipertensi. Universitas Hasanudin Makasar
Setyawati, Rr (2010) Diktat Ajar Psikologi Eksperimen. Fakultas Psikologi UMP: Purwokerto
Azwar, Saifudin (2014) Metodologi Penelitian. Pustaka Pelajar: Yogyakarta
Senuati, Liche., Yulianto, Aries., Setiadi, Bernadette, N., (2015) Psikologi Eksperimen. PT. Indeks: Jakarta


Tidak ada komentar:

Posting Komentar